1.23.2012

“ Kesendirian Tak Selamanya Menyiksa !! “

Banyak orang yang tidak menyukai kesendirian, karena waktu yang dilewati terasa lebih panjang dan melelahkan.
'Sendiri oh sendiri'...
Ternyata hal remeh ini bisa menjadi masalah besar bagi sebagian orang!
Apakah anda termasuk yang demikian? :-)
Memang, kesendirian seringkali diidentikkan dengan hal yang menakutkan, mengesalkan, bahkan menjadi simbol kesedihan. Namun, jika kita mau membuka pikiran, sebenarnya kesendirian itu tidak selalu mematikan!
Kesendirian bisa memiliki dua makna...
Pertama, kesendirian menyangkut fisik yang sebenarnya, tanpa ada orang di sekitarnya. Kedua, hanya berbentuk perasaan saja. Bisa jadi seseorang berada di tengah keramaian, namun merasakan kesunyian. Mungkin anda pernah mengalami hal serupa, terutama ketika menemui masalah dengan rekan kerja, sahabat, keluarga, atau pacar? :-) dan lain sebagainya..!
Satu hal yang perlu anda ingat, kesendirian dengan arti apapun sebenarnya bukan masalah jika kita mampu mengelolanya dengan baik, atas perasaan, sikap dan segala situasinya.
Intinya, jangan biarkan anda terjebak dalam kesendirian dengan suasana 'hati yang negatif', membiarkannya berlarut-larut, hingga membuat anda putus asa. Kalau anda mau membuka mata, kita sebenarnya tidak pernah benar-benar sendiri. Ada orang lain di sekitar
kita. Yang jelas, pasti selalu ada orang yang bisa anda jadikan teman, dan ajak bicara!

Jika anda mau terbuka, dalam kesendirian anda bisa
merenungkan banyak hal. Dalam kesendirian anda bisa menemukan kedewasaan, kebijaksanaan, ide brilian, dan memaksimalkan potensi yang anda miliki.
Dalam kesendirian pula anda bisa mengungkap kejujuran, yang bisa jadi terkalahkan oleh sombong dan ego yang seringkali anda temukan di keramaian!
Tidak bisa dipungkiri, kesendirian bisa datang kapan saja kepada setiap orang, termasuk kepada anda. Nah, jika suatu saat atau bahkan saat ini anda sedang dilanda 'kesepian' alias merasa 'sunyi sepi sendiri', anda harus ingat, bahwa kesendirian tidak selamanya
mematikan!

“ buatlah kesendirian menjadi lebih bermakna. ” :-)
Read more »

Jadilah Pendengar yang Baik ^.^

Banyak orang bisa 'berkata', namun sedikit yang mau 'mendengar'.
Padahal jika kita mau kembali ke hokum alam, seharusnya kita harus lebih banyak mendengar daripada bicara.Bukankah Tuhan memberi kita dua telinga dan hanya satu mulut? :-)
Begitupun jika kita saksikan pada bayi yang baru lahir. Indra pendengaran lebih dulu berfungsi daripada yang lainnya. Lalu, mengapa mendengar lebih susah daripada berbicara?
Meski secara kasat mata mendengar adalah hal yang gampang, namun nyatanya banyak orang yang lebih suka didengarkan daripada mendengarkan. Mendengarkan merupakan bagian esensi yang menentukan komunikasi efektif.
Tanpa kemampuan mendengar yang bagus, biasanya akan muncul banyak masalah. Yang sering terjadi, kita merasa bahwa kitalah yang paling benar. Kita tidak tertarik untuk mendengarkan opini yang berbeda dan hanya tergantung pada cara kita. Selalu merasa benar, paling kompeten, dan tidak pernah melakukan kesalahan. Duh... malaikat kali! :-)
Jika kita selalu merasa bahwa diri kita benar, dan cara kitalah yang paling tepat, itu berarti kita tidak pernah mendengarkan. Ide dan opini kita sangat sukar untuk diubah jika fakta tidak mendukung keyakinan kita. Bahkan kalau ada fakta pun kita mungkin hanya akan sekedar meliriknya saja. Mungkin saat ini kita nyaman dengan cara kita, tapi untuk jangka waktu yg panjang, orang-orang akan menolak dan membenci kita.
Jika kita mau mulai mendengarkan orang lain, maka suatu saat kita akan menyadari kesalahan kita. Jawaban untuk mengatasi sifat ini adalah mengasah skill mendengar aktif. Mendengar tidak selalu dengan tutup mulut, tapi juga melibatkan partisipasi aktif kita. Mendengar yang baik bukan berharap datangnya giliran berbicara.
Mendengar adalah komitmen untuk memahami pembicaraan dan perasaan lawan bicara kita. Ini juga sebagai bentuk penghargaan bahwa apa yang orang lain bicarakan adalah bermanfaat untuk kita. Pada saat yang sama kita juga bias mengambil manfaat yang maksimal dari pembicaraan tersebut.

Seni mendengar dapat membangun sebuah relationship. Jika kita melakukannya dengan baik, orang-orang akan tertarik dengan kita dan interaksi kita akan semakin harmonis. Dengan berusaha untuk memahami, bisa jadi kita akan menemukan sudut pandang,wawasan, persepsi atau kesadaran baru, yang tidak terpikirkan oleh kita sebelumnya.
Seorang pendengar yang baik sebenarnya hampir sama menariknya dengan pembicara yang baik. Jika kita selalu pada pola yang benar untuk jangka waktu tertentu, maka suatu saat kita akan merasakan manfaatnya.
Prosesnya mungkin akan terasa lama dan menjemukan, tapi lama-kelamaan akan terasa berharganya upaya yang telah kita lakukan. Kita akan merasa lebih baik atas diri kita, hubungan kita, teman-teman kita, anak-anak kita, maupun pekerjaan.
Kesimpulan:
Jadilah pendengar yang baik, karena sifat ini bisa menjadi kunci untuk mengembangkan pikiran yang positif, dan merupakan salah satu tangga anda untuk mencapai kesuksesan! :-)
Read more »

“Jadikan Kritikan Sebagai Motivasi “

"Anda tidak berhak dipuji kalau tidak bisa menerima kritikan."
-- Halle Berry, 2005


Sekarang, apa arti kritik bagi Anda? Apakah itu musibah buruk? Seperti bencana yang tidak terduga,atau... simbol kehancuran diri? Adakah yang bisa menganggap kritik layaknya ia menerima pujian?

Kritik memiliki banyak bentuk...
Kritik bisa berupa nasehat, obrolan, sindiran, guyonan, hingga cacian pedas. Wajar saja jika setiap orang tidak sukaakan kritik. Bagaimanapun, akan lebih menyenangkan jika kita berlaku dan tampil sempurna, memuaskan semua orang dan mendapatkan pujian.
Tapi siapa yang bisa menjamin bahwa kita bisa aman dari kritik? Tokh kita hanyalah manusia dengan segala keterbatasannya. Dan nyatanya, di dunia ini lebih banyak orang yang suka mengkritik, daripada dikritik. :-)
Kalau anda suka melihat pertandingan sepak bola, pasti sering mengamati para komentator dalam mengeluarkan pernyataan pedasnya. Padahal belum tentu kepandaian mereka dalam mengkritik orang lain sebanding dengan kemampuannya jika disuruh memainkan bola sendiri di lapangan. ;-)
Belum lagi para pakar dan pengamat politik, ekonomi, maupun sosial. Mereka ramai-ramai berkomentar kepada publik, seolah pernyataan merekalah yang paling benar. :-)

Namun bukan itu permasalahannya!
Pertanyaannya sekarang adalah seandainya anda mendapatkan kritikan, yang sakitnya melebihi tamparan, apa yang harus anda lakukan?

Jawabannya adalah...
=> Nikmatilah setiap kritikan layaknya kue kegemaran kita!
Mungkinkah? Mengapa tidak! :-)
Kita mempunyai wewenang penuh untuk mengontrol perasaan kita.
Berikut tips untuk anda saat menghadapi kritik:
1. Ubah Paradigma Anda Terhadap Kritik
Tidak sedikit orang yang jatuh hanya gara-gara kritik, meski tidak semua kritik itu benar dan perlu ditanggapi. Padahal, kritik menunjukkan adanya yang *masih peduli* kepada kita. Coba perhatikan perusahaan-perusahaan besar yang harus mengirimkan berbagai survey untuk mengetahui kelemahannya.
Bayangkan jika anda harus melakukan hal yang sama, mengeluarkan banyak uang hanya untuk mengetahui kekurangan anda! LoL. :-)
Kritik merupakan kesempatan untuk koreksi diri. Tentu saja akan menyenangkan jika mengetahui secara langsung kekurangan kita, daripada sekedar menerima dampaknya, seperti dikucilkan misalnya.

2. Cari tahu sudut pandang si pengkritik
Tidak ada salahnya mencari tahu detil kritik yang disampaikan. Anda bias belajar dari mereka dan melakukan koreksi terhadap diri anda. Bisa jadi kritik yang disampaikan benar adanya. Jika perlu, justru carilah orang yang mau memberikan kritik sekaligus saran kepada anda. Tokh anda tidak akan menjadi rendah dengan hal itu.
Justru sebaliknya, pendapat orang bisa jadi membuka persepsi, wawasan, maupun paradigma baru yang mendukung goal anda.

3. Kritik tidak perlu dibalas dengan kritik!
Tanggapi kritik dengan bijak. Anda tidak perlu merasa marah atau memasukkannya ke dalam hati. Toh menyampaikan pendapat adalah hak semua orang.
Nikmatilah apapun yang mereka sampaikan. Tidak ada ruginya untuk ringan dalam mema'afkan seseorang. Anggaplah semua itu untuk perbaikan yang menguntungkan anda kelak. Jangan pernah anda balas kritik dengan kritik. Karena hal ini hanya akan membuat perdebatan, menguras tenaga & pikiran. Tidak ada gunanya...

4. Terimalah kritikan dengan senyuman. ^_^
Ini semua bisa melatih mental kita agar bisa *tegar* menghadapi ujian yang lebih hebat di kemudian hari. Singkatnya, kita memang hanya layak dipuji jika sudah berani menerima kritikan. Meski tidak mudah, asah terus keberanian anda untuk menikmati kritik layaknya menikmati kue anda. Ingat, pujian dan apresiasi hanya akan datang apabila kita sudah melakukan sesuatu yang berharga.
Read more »

 
Powered by Blogger